Kamis, 13 November 2014

Rectoverso

Aku jatuh cinta...
pada seseorang yang bahkan sampai hari ini pun aku tak tau warna matanya...
Mungkin hijau...
mungkin juga coklat muda...

***
....
Kisah aku tentang seorang sahabat aku yang lahir di negeri orang.
Dia hidup dalam keluarga yang sangat sederhana.
Setiap kali ibunya harus menyediakan ayam sebagai lauk, ibunya harus pergi ke pasar untuk membeli ayam.
Tapi cuma bagian punggungnya saja. Cuma itu yang mampu dia beli...
Akhirnya, sahabat aku itupun tumbuh dewasa dengan hanya mengetahui kalo ayam itu cuma mempunyai bagian punggung.
Dia tak pernah tau... Ada dada, paha, atau sayap.
Punggung...
Menjadi satu-satunya definisi dia mengenai ayam.

Kalau aku...
...
Aku jatuh cinta...
Aku jatuh cinta, pada seseorang yang hanya sanggup aku gapai sebatas punggungnya saja.
Seseorang yang hanya sanggup aku lihat bayangannya, tapi tak akan pernah bisa aku miliki.
Seseorang yang hadir bagaikan bintang jatuh.
Sekelebat.
Kemudian menghilang begitu saja.
Tanpa sanggup tangan ini mengejar.
Seseorang yang hanya bisa aku kirimi isyarat. Sehalus udara, langit, awan, atau hujan.

Tapi sekarang justru menurut aku sahabat aku itu orang yang paling berbahagia.
Dia bisa begitu menikmati punggung ayam karena cuma itu yang dia tau.
Sedangkan aku,
aku justru orang yang paling bersedih.
Karena aku tau.
Apa yang tak akan pernah bisa aku miliki...

***

"Dan pemenangnya adalah...., eng ing eng..... Al...."
"Ayo Al sekarang kamu boleh pilih, kamu boleh tunjuk siapa saja yang akan kamu suruh-suruh."
...
"Raga...., boleh minta tolong nyalakan lampu itu lagi?"

***

Aku sudah tau warna matanya... Coklat muda.... Dan itu sudah lebih dari cukup.
...

(dee, 2013)
-Rectoverso-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar